Pentingnya Traveling untuk Tumbuh Kembang Anak
A
A
A
JAKARTA - Liburan merupakan hal yang menyenangkan, terlenbih jika dilakukan bersama keluarga tercinta. Namun, liburan bersama buah hati kerap memberikan tantangan tersendiri bagi banyak orang tua.
Selain harus menyiapkan kebutuhan si kecil, terkadang orang tua khawatir akan hal-hal yang terjadi di luar perkiraan sehingga tidak dapat menikmati perjalanan liburan dengan leluasa.
Padahal, liburan bersama anak memiliki segudang manfaat. Misalnya, dengan liburan ke lokasi yang berbeda budaya dan kebiasaan, maka hal ini akan membuat anak dapat melatih kemampuan sosial dan adaptasinya.
Perkembangan otak anak juga semakin terstimulasi dengan kegiatan bermain interaktif yang melibatkan seluruh anggota keluarga.
"Serta meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Sementara itu, kegiatan di luar ruangan dan di alam dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, kemampuan fisik, konsentarasi anak serta daya tahan tubuh anak," kata Nadya Pramesrani, M.Psi, psikolog dari @rumah.dandelion saat acara HiLo School Drawing Competition 2019 di Aloft Hotel, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Nadya menambahkan, saat ini traveling sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier melainkan menjadi kebutuhan primer. Bahkan sebuah survei yang dilakukan oleh Lonely Planet menyebutkan bahwa orang tua kerap membawa anak mereka dua sampai tiga kali setahun untuk berlibur.
Ada keinginan memberikan pengalaman liburan yang sama, yang pernah mereka alami pada anak. "Tren ini berlaku lima tahun terakhir. Melalui traveling, orang tua dapat mengoptimalkan proses belajar anak mulai dari TK atau usia 5 tahun. Anak yang nggak dapat stimulasi, memiliki kendala perkembangan remaja, bullying tinggi. Angka tentang gangguan konsetrasi di perkotaan meningkat karena banyaknya interaksi di dalam ruangan. Dulu kalo pulang sekolah, tidur dulu, main bola dan main layangan tapi kalo sekarang nggak mungkin. Orang tua takut anak ketabrak lah, panas," kata dia.
Oleh karena itu, agar traveling bermanfaat untuk si kecil, Nadya menyarankan untuk kegiatan si kecil. "Jadi kalo traveling pikirin adanya kegiatan untuk anak. Kalo di hotel, paling banter ada kolam renang. Bangun tidur, berenang. Ini membantu meningkatkan fisik anak dan orang tua," tandasnya.
Selain harus menyiapkan kebutuhan si kecil, terkadang orang tua khawatir akan hal-hal yang terjadi di luar perkiraan sehingga tidak dapat menikmati perjalanan liburan dengan leluasa.
Padahal, liburan bersama anak memiliki segudang manfaat. Misalnya, dengan liburan ke lokasi yang berbeda budaya dan kebiasaan, maka hal ini akan membuat anak dapat melatih kemampuan sosial dan adaptasinya.
Perkembangan otak anak juga semakin terstimulasi dengan kegiatan bermain interaktif yang melibatkan seluruh anggota keluarga.
"Serta meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Sementara itu, kegiatan di luar ruangan dan di alam dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, kemampuan fisik, konsentarasi anak serta daya tahan tubuh anak," kata Nadya Pramesrani, M.Psi, psikolog dari @rumah.dandelion saat acara HiLo School Drawing Competition 2019 di Aloft Hotel, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Nadya menambahkan, saat ini traveling sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier melainkan menjadi kebutuhan primer. Bahkan sebuah survei yang dilakukan oleh Lonely Planet menyebutkan bahwa orang tua kerap membawa anak mereka dua sampai tiga kali setahun untuk berlibur.
Ada keinginan memberikan pengalaman liburan yang sama, yang pernah mereka alami pada anak. "Tren ini berlaku lima tahun terakhir. Melalui traveling, orang tua dapat mengoptimalkan proses belajar anak mulai dari TK atau usia 5 tahun. Anak yang nggak dapat stimulasi, memiliki kendala perkembangan remaja, bullying tinggi. Angka tentang gangguan konsetrasi di perkotaan meningkat karena banyaknya interaksi di dalam ruangan. Dulu kalo pulang sekolah, tidur dulu, main bola dan main layangan tapi kalo sekarang nggak mungkin. Orang tua takut anak ketabrak lah, panas," kata dia.
Oleh karena itu, agar traveling bermanfaat untuk si kecil, Nadya menyarankan untuk kegiatan si kecil. "Jadi kalo traveling pikirin adanya kegiatan untuk anak. Kalo di hotel, paling banter ada kolam renang. Bangun tidur, berenang. Ini membantu meningkatkan fisik anak dan orang tua," tandasnya.
(tdy)